Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan bahwa aku mencintaimu dengan mengaku ini timbul dari hatiku sendiri? Bagaimana mungkin aku begitu sombong menyatakan diri bahwa semua yang terjadi ini atas dasar karena diriku sendiri?
Aku percaya bahwa apa yang aku rasakan semua berasal dari pada-Nya. Dia yang telah menciptakan hatiku. Perasaan ini atas karunia dari-Nya. Adalah kehendak yang telah diberikan-Nya kepadaku.
Namun, perasaan hanyalah perasaan. Ia tak dihukumi apa-apa. Apapun yang kita rasakan, ia hanya menjadi rasa yang kita punya. Konsekuensi jatuh kepada kita, atas reaksi yang kita lakukan saat kita memiliki perasaan itu. Tindakan apa yang kita berikan dari perasaan yang timbul di dalam diri kita, dititik itulah kita akan mendapatkan ganjaran.
Aku, berulangkali merasa bersalah atas diriku sendiri dan terhadap dirimu. Aku terlalu lemah. Aku minta maaf kepadamu.
Aku memaafkanmu atas apa yang pernah ada. Aku memohon maaf kepadamu karena aku tak begitu baik menjagamu.
Aku berterima kasih atas banyak pembelajaran itu.
Kini, aku tahu bahwa aku tak sekuat itu. Maka jarak menjadi obat paling baik untuk membuat hati terjaga. Untuk menjagamu dan menjaga diriku.
Karena aku lemah, aku tak punya banyak kekuatan untuk membuatmu terjaga. Aku serahkan kepada Tuhan agar kamu terlindung dari segala yang bahaya, dari apapun yang dapat mengganggumu.
Aku bukanlah apa-apa. Aku tak kuasa menahan apapun yang bisa terjadi padamu.
Karena itu, aku hanya bisa bergantung kepada Allah, untuk membuatmu terlindung, untuk membuatmu terjaga.
Karena aku mencintaimu, aku tak berhenti berdoa untuk keselamatanmu.
Aku titipkan segala rasaku, kepada Dia yang memegang perasaan ini dengan utuh.
Aku tahu kadang aku merasa rindu.
Dan Tuhan lebih tahu, tentang perasaan itu.
Aku kembalikan kepada-Nya. Aku tumpahkan rasa ini kepada-Nya. Aku hanya bisa segamblang itu kepada sang pemilik hati.
Biarkan beradu hanya kepada ilahi. Jika waktunya tiba, kepada siapa Tuhan meridhai hati ini untuk dimiliki, apakah benar kamu, atau entah siapa, biarkan menjadi rahasia.
Tak ada yang lebih baik kecuali berada di dekat-Nya. Dan aku selalu berharap, jiwa yang berharap memiliki hatiku, adalah jiwa yang selalu mendekat kepada sang pemilik hati.
Love is a mystery. Love is a majesty.
Make a precious journey. If you really want me, bring me with you to jannah.
---
0 komentar:
Posting Komentar