Senin, 03 Oktober 2022

Lelah


Aku ingin menangis sekencang-kencangnya. Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Aku ingin, tapi aku kini di kamar sendiri. Aku pasti akan sangat mengganggu tetangga kamarku jika aku lakukan apa yang kuinginkan dengan seenak hatiku. Lalu aku hanya menangis, pelan, tak bersuara, namun ada begitu banyak yang riuh di kepala.

Ya Allah aku lelah. Sangat lelah. Aku bukan tidak mensyukuri apa yang aku jalani, apa yang aku hadapi saat ini. Aku hanya ingin menyatakan diri bahwa aku sangat lelah. Aku bukan robot. Aku bukan makhluk yang tak punya hati. Aku sangat lelah saat ini.

Pada titik ini, bahkan aku tak bisa melakukan sesuatu yang kiranya sering kuucapkan kepada orang-orang yang pernah meminta bantuan. "Jangan sungkan berkabar. Jangan sungkan untuk bercerita jika ada sesuatu yang ingin kau ceritakan. Berkabarlah jika kau butuh bantuan, dll".

Aku ternyata tak bisa seperti itu. Aku tak bisa seperti apa yang pernah kukatakan kepada mereka. Aku ternyata terlalu punya sifat memendam. Aku terlalu tak ingin merepotkan orang lain. Aku terlalu menyimpan perasaan sedih sendiri daripada membagi kepada yang lain.

Karena sebenarnya, aku tak ingin punya sifat bergantung kepada siapa pun. Aku tak ingin membuat orang lain merasakan bebanku. Aku tak ingin memberi beban pikiran kepada yang lain.

Diantara berbagai macam hal yang melingkupi pikiran, sebuah ingatan mencoba menerobos riuhnya di kepala.

Bahwa ketika lelah menghampiri jiwa manusia, beristirahatlah sejenak. Ketika ada kendala yang dihadapi oleh manusia, bersabarlah dan laksanakan shalat.

Perjuangan ini memang melelahkan. Tapi ingatlah bahwa setelah berlelah-lelah berjuang, akan ada buah manis yang akan kau dapatkan. Yakinilah. Setiap perjuanganmu takkan sia-sia.

Nikmatilah nikmat hidup ini, menangislah jika kau butuh, dan ingatlah selalu bahwa tidak ada yang abadi. Lelahmu akan terganti. Pelangi akan menghampiri setelah badai kau hadapi.

Pastikan saja bahwa lelahmu bagian dari misi mencari ridha ilahi.

Terima kasih, diri. Bertahanlah, jangan menyerah untuk sesuatu yang berarti, hingga masa hidupmu habis di dunia ini.

# n u r u l f a t h a n a h

0 komentar: