(Jl. Merdeka, Kota Bandung)
Manusia itu akan selalu diperhadapkan pada beragam situasi. Manusia itu selama dia masih bernafas akan selalu diuji. Aku saat ini tak lagi berpikir bahwa hidup ini hanyalah untuk sebuah kesenangan di dunia belaka. Walau aku pun sadar kebahagiaan di dunia selalu penting diperjuangkan. Aku pun tak lagi merasa perlu untuk membandingkan diri dengan apapun yang orang lain miliki. Karena aku yakin setiap manusia diberi keberlimpahan masing-masing dari Tuhan sang Mahapemberi.
Aku juga sedang berusaha untuk menjaga pikiran. Karena dari pikiranlah akan mempengaruhi tindakan. Akan mempengaruhi sikap. Apapun yang diluar dari jangkauan pengetahuanku, aku tak ingin memikirkannya terlalu liar. Aku tak ingin berasumsi berlebihan. Karena aku sadar terkadang persepsi pribadiku, segala yang muncul dari segala dugaanku, kadang bukanlah hal yang nyata terjadi. Dan itu hanya muncul di alam pikirku.
Apalagi jika itu mengarah pada sesuatu yang negatif. Aku benar-benar ingin menjaga diri dari sesuatu yang bisa mengganggu mental sendiri. Menjaga jiwa dari pikiran-pikiran yang tak menguntungkan, yang bisa menyuplai tumpukan kekhawatiran dan air mata.
Karena manusia tak sempurna, aku berusaha tak memfokuskan pikiran pada segala sesuatu yang kurang. Walau sebenarnya manusia kebanyakan lebih senang fokus pada yang kurang daripada merasa cukup dan menghargai kelebihan. Aku tak ingin menjadi manusia yang kebanyakan. Aku tak ingin menjadi manusia yang standar. Aku ingin melampauinya. Aku berusaha menciptakan "aku" sesuai apa yang kupahami dan kuyakini sendiri.
Karena manusia tak sempurna, aku berusaha melihat sisi kelebihan dari setiap manusia. Inilah cara untuk bisa menghargai kemanusiaan. Karena aku sadar, manusia sering meremehkan karena hanya fokus melihat kekurangan. Hanya fokus melihat kesalahan. Hanya fokus melihat sesuatu yang tak baik dari diri seseorang.
Juga karena manusia tak sempurna, cara terbaik untuk menghargai kemanusiaan adalah dengan memohon kepada sang Tuhan untuk diberikan kekuatan. Kekuatan agar selalu bisa memiliki sikap menghargai kepada sesama. Keinginan kita untuk senantiasa memohon dikuatkan dalam sikap tersebut adalah bentuk kesadaran kita bahwa manusia akan selalu rapuh tanpa keimanan kepada sang Tuhan, tanpa hidayah yang diberi oleh-Nya. Karena manusia punya keterbatasan. Maka berdoa adalah yang mutlak. Pamungkas untuk menguatkan karakter diri manusia.
Apapun yang kulihat, apapun yang kudengar, aku tak pernah benar-benar memercayainya langsung 100% sebelum aku memvalidasinya. Aku ingin semua manusia juga begitu. Memiliki jiwa yang tak gampang untuk menjustifikasi. Tak gampang berasumsi. Tak gampang untuk menyakiti diri sendiri dengan pikiran-pikirannya yang liar.
Jika semua manusia begitu, apakah dunia ini benar-benar masih ada(?)

0 komentar:
Posting Komentar