Jika kau disini, aku akan mengenalkan dirimu kepada
teman-temanku. Seperti yang biasa kau lakukan kepada teman-temanmu. Yang sering begitu entengnya engkau mengajakku
dalam perkumpulanmu. Lalu aku ingin mengajakmu ke tempat yang sejuk. Tempat yang
selalu ku minta kepadamu untuk menemaniku saat aku masih disana, belum jauh
seperti ini. Aku tak akan lagi bingung untuk mencari kemana tempat yang bagus. Tidak
seperti waktu itu. Aku kadang merasa bersalah kepadamu karena membuat waktumu
terbuang hanya untuk memikirkan tempat. Jangan kaget. Aku memang setidakenakan
itu. Walau bahkan hal-hal kecil. Betapa aku sangat menghargaimu. Aku akan
memutarkan lagu kesukaanmu. Silampukau, banda neira, fourtwenty, aku tahu yang
kamu suka. Untuk waktu yang kumiliki ini, aku ingin membuatmu merasa senang. Dengan
semampu yang kubisa.
Jika kau disini, aku akan duduk bersamamu, bercerita apapun yang kumau, menanyaimu apapun yang ada dipikiranku, hingga kau merasa bosan. Tapi aku berharap kau tak pernah merasa bosan denganku. Aku akan mendengarkan ocehan-ocehanmu. Kritikan-kritikanmu. Bahkan sekalipun aku harus menangis. Akan kubiarkan diriku. Karena setelah itu kau akan tertawa yang tak jelas yang sebab itu akan memancingku untuk tersenyum. Aku akan mendengarkan segala yang ingin kau bicarakan. Lalu aku akan menceritakanmu sesuatu yang tak pernah engkau dengar.
Aku kemudian menatap sekeliling, dan menatap langit denganmu. Hingga malam tiba. Dan bintang menyapa kita. Aku begitu terharu ketika mendengarkan lagu yang dicover oleh Noah dengan judul ‘Aku dan Bintang’.
“Dan rasakan semua bintang, memanggil tawamu terbang ke atas, tinggalkan semua, hanya KITA dan BINTANG”
Aku ingin kau disini.
Walau sebenarnya aku sudah menemanimu sejak dari tadi. Dalam ruang hampa yang kumiliki. Ruang yang selalu memanggil namamu seolah tak pernah ingin untuk diabaikan barang sejenak.
Ruang mewah bernama imajinasi.
Tapi semewah apapun itu
Imajinasi hanya imajinasi
Hanya menawarkan separuh sisi
Tak pernah utuh

0 komentar:
Posting Komentar