Rabu, 10 Agustus 2022

Nikmat Berjuang

Seberapa sering kamu melihat kehidupan orang lain dan mengukurnya dengan kehidupanmu? Seberapa sering kamu berkaca pada hidup orang lain dan menjadikannya perbandingan pada hidup yang kamu jalani? Sering? Atau sering sekali? Haha, kenapa ya kita sering berlaku lemah terhadap diri kita sendiri?

Kepada kita yang sering melihat hidup orang diluaran sana, dan mungkin ada yang seumuran dengan kita, lantas hari ini sudah jadi mapan, sudah sukses, sudah inilah itulah, dan kita merasa minder, kita merasa tak berharga, please, stop doing it!

Kita hanya mengerdilkan nyali untuk berjuang dan hanya memompa rasa keputusasaan. Sangat tidak beretika terhadap diri sendiri. Kita mematikan self-esteem alias rasa percaya diri untuk melanjutkan hidup yang kita ingin. Karena apa? Kita terlalu melihat kehidupan orang lain dan membandingkannya dengan yang kita jalani.

Duh. Sayang sekali.

Ini mungkin bukan salah kita sepenuhnya. Tapi sama sekali juga bukan salah mereka. Yang hidupnya sudah lebih cerah, lebih bersinar, lebih mentereng. Mereka juga berjuang untuk hidup mereka sehingga mereka mendapatkan hal demikian. Seperti kita sekarang, sedang berusaha berjuang meniti harapan untuk diwujudkan. Hanya saja, timingnya yang berbeda. Hari ini, kita mungkin belum berada dititik yang kita harap, yang judulnya sukses, yang judulnya mapan. Hari ini kita masih dititik berjuang. 

Nah disinilah kita mesti berinstrospeksi diri. Kita perlu menilai tentang segala yang kita lakukan dari setiap detiknya, menit, jam, hari, pekan, bulan hingga tahun. Apa sudah searah dengan target kita? Atau malah memang karena kita yang tak berproses seperti apa yang harus dicapai? 

Keharusan kita adalah belajar dari hidup orang lain. Bukan membandingkan hidup dengan mereka.

Kita mesti belajar menyeimbangkan, antara melihat ke dalam dan melihat keluar. 

Melihat ke dalam berarti untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri, dan melihat keluar untuk mengetahui tantangan serta peluang yang dapat kita raih. 

Jangan melihat ke dalam terlalu banyak karena jangan sampai kita tertinggal dengan segala hal yang baru. Jangan kita terjebak dengan diri kita sendiri. Karena adaptasi itu perlu, bermitra itu penting, dan kita perlu selalu belajar memahami tentang perubahan zaman yang terjadi. 

Namun jangan pula terlalu banyak melihat keluar sebab jangan sampai kita terkena racun insekyur alias rasa minder karena pesona mereka yang telah begitu bersinar. Jangan sampai kita terlalu banyak menghabiskan waktu diluar hingga lupa membenahi hidup kita sendiri. 

Beri batasan. Kapan harus evaluasi diri, kapan kembali belajar dengan hidup orang lain. Dan tahu kapan bergerak memperjuangkan hidup. 

Right? 

Jadi yang perlu kamu lakukan saat ini adalah TETAP PERCAYA PADA MIMPI-MIMPIMU DAN PERJUANGKAN HAL ITU! KAMU ISTIMEWA, KARENA KAMU ADALAH KAMU, BUKAN MEREKA. MEREKA TAMPIL UNIK, KAMU PUN SEMESTINYA TAMPIL AUTENTIK. JADI BERHENTI BERSIKAP MEMBANDINGKAN HIDUP YA. 

SAYANGI APA ADANYA DIRIMU. BERJUANG SEBAIK YANG KAMU MAMPU. TUHAN TAK PERNAH TIDUR BAGI HAMBANYA YANG TERUS BERIKHTIAR. IRINGI DOA TERBAIK UNTUK IKHTIAR ITU.

Perjuangkan doamu, doakan perjuanganmu :)

0 komentar: