Saya mencintai El (salah satu karakter tokoh di novel yang sedang saya baca), dengan segala pikiran bijaknya, kelembutan hatinya, sikap kemerdekaan dirinya, keteguhannya, dan kesanggupannya mengambil tindakan-tindakan luar biasa dalam hidupnya---sekalipun harus mengorbankan perasaannya.
Terhadap malam ini, ada beberapa raga yang membuatku tersadar bahwa dari kehadiran mereka, saya menemukan pelajaran yang membuat pemahaman dalam hidup saya bertambah.
Tentang karakter dan perasaan manusia. Manusia terlalu cepat menuruti hawa nafsunya. Dan hampir semuanya membunuh karakter kendali dirinya. Sebegitu pongahnya hawa nafsu bertandang dalam diri di hampir sebagian besar orang-orang sekitar.
Saya belajar, dari beberapa orang tersebut, seharusnya sebesar apapun keinginanmu terhadap sesuatu, engkau tetap perlu menjaga marwah dirimu. Betapa kita harus banyak untuk mengendalikan diri.
Cinta. Adalah hal abstrak yang menjadi daya tarik manusia untuk merasa memiliki hidup lebih indah dan juga ada pula yang merasa karena hal itu, membuat seseorang luruh, hilang jati dirinya.
Sebegitu besarnya pengaruh Cinta dalam hidup seseorang. Jika kita tak belajar mengendalikannya, hidup hanya akan dibuatnya porak-poranda sia-sia.
"Segala bentuk ketergantungan adalah penjajahan" - El.
Jangan merawat hidup dalam kesia-siaan. Jangan terlalu memaksakan apa-apa yang tidak dapat kamu genggam--sekalipun kamu sangat mengharapkannya.
Jernihkan pikiran, dan lihatlah dunia lebih luas, masih terlalu banyak keindahan di dunia yang dapat engkau gapai.
:)
0 komentar:
Posting Komentar