Saya pernah berkata dalam hati, “kok
saya kalo ke kamar mandi itu rasanya
suka lama bener ya di dalam?”. Lalu sesaat suara lain datang juga dari dalam
lubuk hati sendiri, “itu karena disana kamu sering banyak mendapatkan inspirasi”.
Saya kemudian tertawa sendiri. Dan
benar kusadari, sering ada banyak ide yang muncul saat saya berada di kamar
mandi. Luar biasa memang ya kamar mandi ;’D.
Satu hal lagi yang sering mendatangkan
inspirasi, yaitu ketika shalat.
Kadang-kadang, saya kalo sudah
buntu terkait solusi dari persoalan yang kualami, saya sering tertolong dengan
inspirasi yang saya dapatkan pada saat melaksanakan shalat. Kekhusyukan yang
dilakukan membuahkan sebuah pertolongan yang berlangsung pada saat saya melakukan
ritual penghambaan kepada sang pencipta. It’s amazing.
Hari ini, saya sempat berbincang
dengan adik saya yang saya anggap berandalan dan sering saya berikan sentimen perlakuan.
Hoho. Tentu perlakuan saya bukan tanpa alasan.
Kadang saya bertanya, “kok ini
anak sudah dinasihati berkali-kali sama orangtua tapi masih suka kurang
mendengar, malasnya minta ampun, kalo minta uang dia paling rajin, dll”.
Lalu saya merenung. Apa yang
salah ya kira-kira dari proses didikannya?
Saya kemudian berusaha untuk
memperhatikan segala aktivitasnya dan mencoba memasuki dunianya.
Dan saya masih terus berusaha
mengumpulkan data demi data tentang fakta terkait dirinya di lingkungan
pergaulannya, apa yang ia inginkan, dan bagaimana ia seharusnya dibimbing untuk
menjadi seorang yang diinginkan orangtua.
Sejauh ini masih berproses untuk
mendapatkan kesimpulan.
Asik juga ternyata.
Melakukan semua ini saya
menyadari bahwa hanya dengan ketenangan dan murni atas nurani yang benar-benar
tulus untuk membuat seseorang berkembang yang dapat membuat kita merasa senang
untuk melakukannya.
Saya punya pikiran bahwa Tuhan anugerahkan
perasaan ini kepada saya tentu untuk membuat orang-orang dekatku juga bisa dekat
kepada Tuhan. Dan saya harus bisa melakukannya semampu diri saya.
Secercah inspirasi hari ini juga akhirnya
datang menghampiriku. Ketika saya duduk sendiri dan memikirkan tentang hidupku
dan keluargaku.
“Orang-orang bergerak, berjuang,
bersibuk-sibuk mencari cuan, melelahkan diri mencari penghidupan. Mereka bergerak
untuk terus memenuhi keinginan dirinya. Dan setiap orang punya pikirannya
masing-masing, prinsip hidupnya sendiri-sendiri, juga harapan dan cita-cita
yang ingin mereka wujudkan. Sebagiannya juga mungkin merasa pikirannyalah yang
paling benar dan apa yang ia kerja adalah yang paling tepat dibanding orang
lain. Untuk hal ini, jauhkanlah diri kita dari pikiran tersebut. Jangan merasa
paling benar atas apa yang diperjuangkan dari apa yang diperjuangkan orang
lain. Lagi-lagi tiap orang punya prinsipnya sendiri, dan punya standar hidupnya
sendiri-sendiri.
Dan teruntuk diri saya, saya
terinspirasi untuk berjuang mengembangkan sumber daya manusia di sekitar saya. Dengan
ide-ide yang muncul di kepala saya. Saya tak boleh mengabaikan segala tanda
yang menginginkan diri ini untuk menjadi pelaku atas segala proyek-proyek
kebaikan. Saya tidak peduli ketika orang lain mengatakan "apaji kau nukerja ia? teman-teman seangkatanmu yang lain sudah sibuk mencari kerja, seharusnya diumurmu yang sekarang juga sudah ada kerjaan apalagi sudah sarjana, jadi kamu apa? Hoho. Dan saya berkata, biarkan saya memenuhi misi hidup saya sendiri tanpa terpengaruh dengan standar sosial yang diciptakan oleh masyarakat. Karena aku berbeda(:”
Hidup adalah perjuangan.
Berjuanglah untuk hal-hal yang bermakna dan berharga untuk hidupmu :)
0 komentar:
Posting Komentar