Malam senin, menuju tanggal 17 Januari 2022.
Sebuah permulaan yang indah. Saya beranjak ke tempat tidurku tepat di pukul 23.00 WITA. Saya mencoba untuk membuat kebiasaan baru. Tak ingin tidur terlalu larut. Pada hari-hari sebelumnya, saya mengusahakannya sedikit demi sedikit. Dari yang keseringan tidur pukul 01.00 WITA, kemudian berubah menjadi 00.40, lalu 00.30, 00.00, 00.30, 23.59, 23.30 hingga akhirnya semalam saya bisa kemudian tidur pada pukul 23.00.
Saya pernah membaca sebuah tulisan bahwa jika kita ingin mengubah kebiasaan tidur maka lakukanlah secara perlahan. Maka sayapun menerapkannya.
Teruntuk hari ini, saya kemudian terbangun pada pukul 03.50, kemudian melakukan shalat lail, lanjut masak menu puasa Senin, kemudian Subuh, ngaji, zikir pagi dan setelah itu kembali berkutat dengan bacaan. Sebelum membaca, saya mengecek informasi dari aplikasi WhatsApp terlebih dahulu. 20 menit kemudian saya lalu menonaktifkannya kembali dan melanjutkan aktivitas membaca. Selanjutnya dicek kembali pada waktu setelah isya hingga pukul 21.59 WITA
Cukup menarik. Dan ini sangat menyenangkan. Jika dihitung-hitung, untuk jatah waktu sosial media hari ini hanya terhitung 2 jam 20 menit, WA dan IG. Tadi saya sempat mengecek instagram juga untuk men-stalking penulis dari buku yang saya baca.
Ada yang lucu hari ini. Saya lupa berbuka puasa setelah sebelumnya saya khusyuk membaca novel hahaha. Awalnya saya cukup sadar dalam menunggu waktu berbuka puasa. Sembari menunggu itu, saya juga menyiapkan diri untuk shalat maghrib, saya mengambil wudhu dan memakai mukena sebelum waktu azan tiba. Karena masih ada beberapa menit waktu shalat dan berbuka, saya melanjutkan bacaan novel saya. Dan saya dibuat terhipnotis dengan suasana cerita di novel tersebut. Sampai saya melupakan agenda berbuka puasa, wkwk.
Saya menertawakan diriku sendiri hari ini :"D bisa-bisanya :'v
Setiap hari adalah hari yang baru bagiku. Dan selalu ada makna baru yang kudapatkan dari aktivitas yang kulakukan, sekalipun hanya di rumah aja. Teruntuk hari ini, hal yang membuatku terkesan adalah betapa begitu menggugahnya setiap karya yang dibuat dengan hati. Dan begitu menyenangkannya bergelut dalam seni. Seni tidak hanya perkara musik, penyanyi, gambar dan lain-lain, tapi juga kata-kata.
Indah nian orang-orang yang punya bakat dalam kesenian merangkai kata. Saya menghaturkan hormat pada setiap orang yang mampu membawa diri saya terpesona dengan segala rangkaian tulisan yang dibingkai dengan indah dan menyimpan makna yang dalam. Yang mampu membuat perasaaan saya teraduk-aduk dengan logika tulisan yang ditulis dengan sederhana namun sangat elegan.
Ketika saya merasa takjub akan sesuatu, saya selalu melantunkan doa bagi orang yang melakukan itu pada diriku. Baik sengaja maupun tidak disengaja. Dan untuk satu hal ini, penulisnya sudah pasti tidak tahu siapa saya dan tidak tahu bahwa saya terpesona dan dibuat takjub dengan tulisannya.
Semoga penulisnya selalu diberkahi Allah, diberi anugerah untuk dapat selalu membuat karya tulisan yang selalu indah dan bermakna, dan mudah-mudahan apa yang ia tuliskan senantiasa mengalun manfaat kepada sesama.
Satu lagi, semoga Nurul Fathanah juga bisa berkarya dengan tulisan dalam sebentuk buku yang indah dan bermakna, yang dapat memberi manfaat seluas-luasnya kepada sesama, dengan keotentikannya sendiri dan keistimewaannya yang ia ciptakan sendiri. Aaamiin ya rabbal alamin.
0 komentar:
Posting Komentar