Saya membaca sebuah buku baru yang judulnya tak lagi baru. Hanya saja untukku ini baru dibaca. Dan setelah membacanya hingga sudah melebihi pertengahan dari empat ratus halaman lebih selama satu harian, saya baru merasa menyesal kenapa saya baru membacanya sekarang. Sungguh, sajian ceritanya amat menyenangkan bagi diri saya.
Tapi sesaat kemudian saya lalu memaafkan diri saya. Dan
memberinya kalimat bijak bahwa lebih baik dibaca walau terlambat daripada tidak
sama sekali. Yah, setidaknya ini sedikit membuat lebih nyaman :’D.
Saya, sungguh sungguh sangat menikmatinya. Beberapa kali
dibuat kagum dan sekaligus menangis karena plotnya yang tidak tertebak + banyak
bumbu bawangnya. Saya tidak tahu memang karena pengarangnya yang jago atau saya
saja yang memang masih kurang dalam insting penelaahan cerita dalam buku bacaan
novel. Atau memang sayanya yang mudah tersentuh. Haha, entahlah. Ya maklum juga,
buku novel hanya sebagai pelarian bacaan dari buku-buku ilmiah yang lebih utama
saya butuhkan. Jadi, saya memang jarang-jarang baca buku
novel. Jujur, ini jujur saya katakan. Akibat
kepala saya terasa pusing dengan buku-buku non fiksi yang dikonsumsi, sehingga
akhirnya saya memilih untuk sejenak
mengisi waktu dengan mengambil bacaan fiksi. Dan oh dahsyat, pilihan novel yang
saya baca agaknya membuat saya berpikir
untuk menyeimbangkan bacaan fiksi dan nonfiksi. Saya sudah berencana untuk
membuat daftarnya nanti. Haha.
Karena belum habis dibaca, saya masih belum ingin spoiler
judulnya apa. Setelah habis, insya Allah saya berencana untuk membagikan
insight yang saya dapatkan. Semoga saya dimudahkan, hehe aamiin.
Sedikit kesan yang
saya dapatkan dari buku ini, setidaknya untuk sementara ini “saya diajak
berkeliling lebih luas merasakan
kesyahduan menjadi manusia merdeka. Dan terlebih lagi, saya dibuat untuk terus-terusan
menghirup wewangi kenangan yang pernah saya rasakan. Mungkin itu yang sedikit
membikin air mata saya begitu mudah
terpompa dan membasahi pipi saya kala membaca novel ini.
“Salah satu hal yang tidak mudah hancur oleh waktu ialah
K E N A N G A N” – sedikit kalimat
dari novel tersebut.
Sekian. Nanti akan diceritakan Kembali 😊
0 komentar:
Posting Komentar