Dan berusaha untuk tak menjadikan beban 'apa yang orang lain katakan padaku'.
Aku menggunakan hak prerogatif diriku yang ku punya.
Aku berusaha untuk memakainya dengan bijak.
Jika orang lain menganggapnya tak bijak, aku minta maaf.
Urusan untuk mengambil sikap atas diriku sendiri bukan atas tendensi dari orang lain,
tapi atas apa yang dibutuhkan oleh diriku :)
Maaf jika diriku punya salah.
Aku hanya berusaha untuk menjadi aku yang asertif atas perkara diriku,
dan perkara apapun yang berada diluarku.
Dan kebutuhanku selalu nomor satu.
"Tolonglah dirimu sendiri sebelum menolong orang lain"
Jika saya mengutamakan apa-apa yang diluar diriku dan mengabaikan diriku sendiri,
bagaimana caraku bisa maksimal untuk menolong?
---
Beberapa orang mungkin tak akan pernah mengerti.
Tapi aku selalu yakin bahwa ada Tuhanku yang melihat niatku.
Atas segala pilihan yang kuambil sendiri,
Aku berserah diri kepada ilahi.
Dan kuberharap,
Semoga memberi hasil yang berarti.
0 komentar:
Posting Komentar