
(Source by tumblr)
Langit sangat cerah di siang hari lalu ketika
malam bintang gemintang menghiasi langit penuh sensasi. Semesta menorehkan
keindahannya pada para penghuni, tapi sayang sekali keindahan itu tak
menyelaras pada hati seorang gadis. Cerianya terenggut, hampir-hampir tak tahu
bagaimana ia harus menoreh senyum. Hadirnya kini terlampau banyak diam.
Dipikirannya berbagai persoalan berlalu lalang. Ia ingin menenggalamkan dirinya
pada dalamnya lautan kesunyian lantas suara-suara panggilan perkumpulan tak
lekang menghilang.
Tertindih beban batin merintih. Dan ia mencoba
mendamaikan dirinya pada semesta, mencoba menenangkan hati dan pikirannya pada
bejibun dinamika yang mendera, dan ia tak sedang berputus asa, tak juga mencoba
pasrah, ia hanya sejenak memberhentikan diri untuk mengaum pada setiap ranah
yang mengikatnya, mencoba membaca segala alasan risih pada segala kondisi yang
dialaminya, dan ia ingin sejenak mengaktifkan mode ‘silent’ dalam menjalani harinya.
Kadang hati membutuhkan ‘diam’ untuk sesaat. Pada
ribuan kata yang menerpanya dengan kandungan berbagai rasa; dongkol, sinis,
marah, dengki, benci, and etc, baik secara
terang-terangan maupun yang terbilang dibelakang (ceribel-cerita belakang),
gadis itu mencoba menghadapi dengan wajah yang datar, walau pernah mata
menanggapi dengan sedikit cucuran sebagai alasan dari hati yang tak menerima
pada salah satu ungkapan yang datang menerpanya. Hatinya memberontak untuk
ingin mengadu memberi alasan pengklarifikasian tetapi raganya tetap menahan,
pikirannya berkata bahwa sebanyak apa dia mencurahkan alasan pada akhirnya ia
tak akan memeluk ‘kebenaran’ meski ia tahu salah tak sepenuhnya memberikan
penjara namun raganya tetap bersikukuh untuk hanya sekadar diam menanggapi segala
tuduhan. ‘Ada saatnya semua ini akan dijawab’ begitu kata hatinya.
Tidak ada harmoni
hari ini. Gadis itu kembali pulang pada hati yang diam. Dalam kesempatan ini ia
dikunjungi oleh banyak kadar perenungan. Dan ia senantiasa berharap semoga esok
harinya ia dapatkan cerita yang tidak kelabu dan lebih berharga.
Berharmonilah
hati dan semesta.
----
Selasa, 18 September 2018.
22:04 WITA
0 komentar:
Posting Komentar