Kamis, 06 September 2018

SUKSESI KEPEMIMPINAN

Hasil gambar untuk gambar suksesi kepemimpinan lembaga

Manusia adalah seorang pemimpin. Dan tiap-tiap pemimpin bertanggungjawab atas kepemimpinan yang ia jalani. Lingkup terkecil atas kepemimpinan manusia adalah menjadi pemimpin atas dirinya sendiri. Bagaimana ia mampu memanajemenkan dirinya dengan baik, tuntas dalam ranah-ranah individualitas seperti contoh sederhananya adalah manusia yang mampu mengontrol diri atau menghargai satu sama lain.

Melatih kepemimpinan diri secara lebih matang dapat kita peroleh dengan jalan bergabung atau menjadikan diri bagian dari sebuah lembaga atau organisasi. Setiap masa satu periode kepemimpinan para pemegang tampuk amanah akan memiliki masa, rasa, cerita dan dinamika yang berbeda dari setiap periode yang telah berganti. Apakah menjadi lebih baik atau bisa jadi sebaliknya semua bergantung bagaimana orang-orang yang menjadi stakeholder menjalankan kinerja di lembaga atau organisasi.

Suksesi demi suksesi akan senantiasa ditemui dan menjadi satu hal yang menjadi hukum prinsipil karena tidak akan mungkin orang-orang dalam satu periode kepemimpinan tersebut yang akan terus menerus menjabat mengurusi tatanan lembaga atau organisasi. Karena perjalanan memimpin itu memiliki limitasi yang telah ditetapkan dalam sebuah dasar peraturan. 

Menjalani sebuah suksesi kepemimpinan seyogianya mampu menjadi ajang refleksi bagi para pengganti yang akan mengurusi lembaga atau organisasi ke depannya nanti agar segala hal dari berbagai persoalan dinamika yang pernah hadir selama satu periode sebelumnya dapat diminimalisir untuk tidak terulang sama lagi selama satu periode selanjutnya.

Terlepas dari hal tersebut, bergabung dalam sebuah lembaga atau organisasi bukan tentang untuk berlomba-lomba meraup kesempatan untuk memperoleh sebuah jabatan, melainkan adalah seberapa kita yakin atau mampu menjalankan roda kelembagaan atau organisasi untuk memberikan jaminan kontribusi yang kita bisa. Tak lain dan tak bukan adalah untuk menjaga nama, wibawa serta kemajuan dari lembaga atau organisasi yang kita ikuti. Bukan hanya sekadar  memajang nama, apalagi untuk menjadikannya kebanggaan untuk dipamer diluar sana. Kita butuh yakin pada diri sendiri bahwa keputusan untuk menjadi stakeholder di lembaga atau organisasi adalah sebuah keniscayaan untuk bagaimana kita benar-benar mampu menjalankan amanah.

Oleh karena itu, seberapa banyak pun organisasi yang kita punyai maka cerdaslah dalam memutuskan pilihan dalam melihat kebutuhan-kebutuhan pada setiap organisasi tersebut yang kita ikuti.


"Lihat kemampuanmu, jangan lihat siapa yang mendorongmu. Selaraskan suara hati dan rasiomu, lalu tentukan pilihanmu. Pastikan keyakinanmu dan buktikanlah kontribusimu.

Sehingga pilihan atas dirimu bukan atas adanya sebuah tendensi, namun benar-benar atas kemerdekaan yang kamu miliki. "


#nurulfaa

0 komentar: