Bagi kalian yang telah lulus dalam tes penerimaan mahasiswa baru di sebuah
universitas atau perguruan tinggi, maka di awal tahun pertama kalian akan akrab
dengan sapaan “MABA” atau akronim dari istilah Mahasiswa Baru. Jadi perlu
adik-adik maba sekalian ketahui bahwa di ranah tahun pertama bergabung di
sebuah perguruan tinggi maka adik-adik MABA akan disuguhi berbagai
kegiatan-kegiatan awal ke-MABA-an :D kalian akan dapatkan banyak
kegiatan-kegiatan pengenalan awal kampus baik itu secara tingkat universitas,
fakultas maupun dari tingkat jurusan kalian masing-masing. Yaah, hal ini
wajarlah ya untuk menjadi suatu bekal awal bagi kalian untuk mengetahui tempat
kalian akan menempuh perjalanan menimba ilmu selama kurang lebih empat tahun ke
depan jika kalian berada dalam jenjang pendidikan strata satu, jika jenjang
yang adik-adik ambil adalah Diploma 3 pastinya juga waktu penyelesaiannya hanya
terhitung tiga tahun, kecuali kalo adik-adik malas menyelesaikan studi, mungkin
yang jenjang penyelesaian studi D3 atau S1 bisa lebih lama dari target yang
ditentukan. Ohh so bad ya guys, jangan ya seperti itu ;D impact paling buruknya
yah kalian pasti bakal bayar uang SPP lebih banyak yang pada seharusnya sudah tidak menjadi
tanggungan untuk kalian. Maka dari itu, pikirkanlah baik-baik kehidupan kalian
di kampus, mulai dari sekarang buat target-target penting bagaimana kalian akan
menjalani proses kemahasiswaan hingga kalian selesai menyelesaikan studi di
kampus tercinta kalian masing-masing. Agar arah kalian terang dan jelas, cahaya
jalan kalian menjalani kehidupan di kampus lebih terang karena kalian tahu
target capaiannya kalian, terstruktur sehingga prioritas-prioritas aktivitas
kalian terbagi dengan jelas.
Oke, itu sedikit pembuka dari tulisan kali ini.
(sumber : google)
By the way, MABA itu dari setiap tahun jenisnya terbagi menjadi tiga macam,
ini versi dari pengetahuan kakak yah diks :D hmm pertama: MABA Tulen, adalah mereka yang lulus dari SMA langsung melanjutkan
studi di jenjang perguruan tinggi. Mereka adalah siswa siswi fresh graduated from
high school yang tampangnya masih sangat polos, bawaan sifat SMAnya masih
terikut-ikut, dan kadang-kadang terlihat lebih culun. Ini dikarenakan
pengetahuan mereka tentang kehidupan kampus masih minim, Kemudian MABA
Tua, yang belum pernah menjadi MABA namun setelah SMA mengambil gap
year (waktu rehat, nganggur setahun atau dua tahun) sebelum memilih
menjadikan dirinya seorang MABA. Biasanya mereka terlihat lebih dewasa dan
dituakan dari yang lain. Mereka punya pikiran yang sedikit lebih matang dan dewasa
karena pertama faktor alamiah dari usia mereka dan kedua karena pengetahuan yang
mereka dapatkan tentang dunia kampus (entah dari teman sebaya atau dari para
senior) sedikit lebih maksimal dari pengetahuan seorang MABA from student fresh graduated. Kemudian yang
ketiga adalah MABA Pengulang, yang pernah
sebelumnya menjadi MABA dan memilih untuk menjadi MABA kembali, faktornya ada
banyak salah satunya yang tren adalah karena jurusannya tidak sesuai dengan
jiwa mereka. Nah, kalo jenis ini biasanya penghargaan kepada mereka lebih
tinggi lagi. Karena mereka sudah pernah menjalani sebagai seorang MABA,
sehingga ia terkadang lebih dihargai oleh MABA-MABA yang lain ketika ia memang
diketahui pernah berproses sebagai MABA sebelumnya. Karena ia tahu menjadi MABA
itu seperti apa, bagaimana para stakeholder
kampus baik dari birokrat, tokoh-tokoh mahasiswa dan lain sebagainya mengorientasikan
kampus di hadapan para MABA sehingga biasanya ia terlihat lebih santai
menjalani segala aktivitas awal pengenalan kampus.
Jadi perlu adik-adik ketahui bahwa di dalam satu angkatan penerimaan MABA,
itu tidak serta merta semuanya adalah orang-orang dari fresh graduate from high
school atau SMA, tapi ada beberapa macam kriterianya yang nantinya akan menjadi
teman adik-adik atau bisa jadi menjadi seorang yang dianggap lebih dihormati
dari menjadi seorang teman. Yah pokoknya macam-macam lah jenisnya. Silakan menikmati
sensasinya dik ;)
Oke, untuk subtopic yang terakhir, menjadi mahasiswa itu bukan hanya untuk
menyandang sebuah gelar semata, namun dibalik itu ada amanah yang perlu
dituntaskan. Sudah barang pasti adik-adik MABA sekalian selama menjadi
mahasiswa harus giat dan tekun dalam belajar atau memperoleh ilmu pengetahuan. Nah
dalam mencapai itu, kalian tidak hanya mampu berpengetahuan di dalam lingkup
jurusan kalian saja, namun carilah sumber ilmu itu dimanapun ia berada. Salah satu
yang perlu bagi manusia, terkhususnya bagi seorang mahasiswa yang notabenenya
tugasnya adalah agent of change maka
perlu kiranya ia memiliki wadah pengembangan diri di lingkup organisasi. Selain
mampu memperoleh wawasan yang lebih luas juga mampu melatih diri adik-adik
sekalian dalam mengembangkan skill. Jangan
terkungkung dalam paradigma klise yang kolot, diks. Yang katanya “berorganisasi
itu dapat menghambat kecepatan memperoleh gelar sarjana”. Hmm, kalian jangan
memusatkan pandangan dalam hal itu. Coba alihkan pandangan kalian dan lirik
orang-orang yang berprestasi di tingkat universitas. Banyak kok dari mereka
yang bergabung di banyak organisasi namun juga punya nilai akademik yang
cemerlang. Dan juga menjadi mahasiswa itu bukanlah sebuah perjalanan tentang seberapa
cepat waktu kalian untuk mencapai sarjana namun adalah seberapa tepat kalian memperoleh
gelar sarjana itu. Tepat artinya memiliki arti bahwa ilmu yang kalian punya telah
siap untuk diamalkan di kehidupan yang lebih nyata, di kalangan para
masyarakat.
Beralih dari hal itu, jika adik-adik sekalian punya tekad dan semangat, keikhlasan tanpa pamrih, serta usaha yang selalu disertai, maka kalian akan menemukan hal-hal yang yang indah di dalam kehidupan bermahasiswa dengan dilengkapi metode berorganisasi. Yakin saja. Akan banyak kebahagiaan yang akan kalian temukan dibandingkan hanya memilih sebagai seorang mahasiswa yang kerjanya berkuliah saja, kadang diistilahkan sebagai mahasiswa 3K (Kuliah, Kos, Kampung) dan tak memilih untuk bersosialisasi di banyak wadah pengembangan diri (re:organisasi). Ayolah, jangan menjadi bagian dari kaum sedentair (kebanyakan duduk saja), karena menjadi mahasiswa adalah masa yang harus dijalani dengan penuh semangat berkegiatan. Masa muda yang harus dinikmati dengan banyak berkarya, bukan hanya sekadar banyak menonton drama.
Hidup adalah pilihan. Pilihlah yang terbaik untuk diri kalian. Berproseslah
lebih banyak dan akan kalian temukan banyak pelajaran serta kalian akan lebih
banyak memahami arti kehidupan.
SALAM MAHASISWA.
0 komentar:
Posting Komentar