“Sebaik-baik manusia adalah
yang paling bermanfaat kepada sesama”
Ahad, 10 Juni 2018, rombongan pemuda dan pemudi dari beberapa organisasi
berkolaborasi memberikan kepedulian terhadap warga masyarakat di pulau
podang-podang yang telah mengalami kebakaran beberapa pekan yang lalu. APMI,
KOPHI, ADS dan Pikom IMM FK Universitas Hasanuddin adalah organisasi pemuda
yang berinisitaif melaksanakan kegiatan tersebut. Ada tujuh belas orang yang
terjun memberikan bakti sosial kepada masyarakat. Adapun beberapa agenda bakti sosial yang dilakukan yakni
pemberian donasi dan pemeriksaan kesehatan serta sosialisasi pendidikan dan
lingkungan kepada anak sekolah . Para masyarakat terlihat antusias mengikuti
rangkaian agenda yang ada. Dan agenda terakhir di malam hari setelah melakukan
shalat tarwih adalah pemutaran film di lapangan bersama para masyarakat.
Ini merupakan kegiatan bakti sosial yang berlokasi di pulau yang pertama
saya ikuti. Dan masya Allah, I feel happy to meet with island citizen.
Sosialisasi untuk scope pendidikan yang saya lakukan kepada anak-anak mendapat
respon positif dari mereka. Untuk pertama kalinya jiwa saya menyatu dengan para
anak-anak yang terlihat bahagia. Ohya, bersama teman-teman seperjuangan baksos
saya merasa senang bisa berkenalan dengan semuanya. Jika dilihat dari latar
belakang akademik, saya satu-satunya mahasiswa yang berasal dari kampus yang
berbeda dari yang lainnya. Namun, ini tidak menjadi penghalang untuk bisa
berkolaborasi dan bekerja sama bersama para pejuang kemanusiaan. It’s the
precious experience. Ada banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan.
Setelah sosialisasi selesai, saya bersama seorang teman berjalan bersisian
menuju masjid untuk melaksanakan shalat ashar dan kemudian ia mengatakan kepada
saya,
“ada sensasi yang berbeda ketika
kita bersama warga pulau. Bagaimana rasanya setelah bersosialisasi dengan para
anak-anak? Disana adalah bidangmu, jangan ragu akan kemampuanmu”
and i think that is true. Kita hanya perlu keberanian untuk mengeyahkan keraguan,
dan percaya bahwa kita bisa memberikan stimulus gerakan positif yang tidak kita
sangka-sangka. Ada-ada saja improvisasi yang bisa kita lakukan meskipun
sebelumnya kita tidak dibekali persiapan. Hahah. But. I’m enjoy with it.
Kegiatan ini berakhir pada hari Senin, 11 Juni 2018 tepat pukul 05:55 di
pagi hari. Dan rasanya seperti waktu terlalu cepat berlalu. Akhirnya misi
bersama telah diselesaikan. Saya yang dari awal dimandat sebagai pengatur
keuangan kegiatan atau bendahara juga banyak mendapat pelajaran dari hal
tersebut. Dan pesan pengarah keuangan memberi bekas kepada saya,
“Nurul masih perlu banyak belajar”
:D and this is right. Ini adalah kali pertama saya diberi amanah menjadi
bendahara, jika boleh memilih saya sebenarnya tidak mau namun karena melihat
kondisi saya akhirnya harus rela menerima amanah tersebut. Haha. Karena dari SD
hingga masuk perguruan tinggi, saya tidak pernah punya track record menjadi
seorang bendahara. Jadi maklumlah saya diberi nasihat seperti itu. :D . Lalu saya
teringat dengan kejadian seorang kakanda yang sehabis berenang di laut lantas
ia mendapati kakinya mengeluarkan darah sehabis ia beranjak naik ke dermaga.
Lantas kemudian ia ditertawakan oleh yang lain dan sedikit ada yang mencibir
lalu kakanda tersebut mengatakan,
“Terkadang kita butuh jatuh untuk
belajar”
kalimat tersebut tersangkut dalam
jiwa saya, dan ditarik dalam ranah amanah kebendaharaan yang ditujukan kepada
saya ini menjadi nasihat lain yang saya dapatkan.
So? Kebersamaan adalah kebahagiaan, karena di dalamnya terdapat banyak pelajaran .
See in the next trip, kaks. Semoga waktu berkenan mempertemukan kembali
dalam misi ‘dari manusia untuk manusia (baca:bakti sosial)’
:)
:)
(@Pelabuhan Paotere, Makassar)
(@Lokasi kebakaran, Pulau Podang-Podang)


0 komentar:
Posting Komentar