Senin, 22 September 2014


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MENGAMATI STRUKTUR SEL BAWANG MERAH













OLEH:
NURUL FATHANAH
XI MIA 1
10277








SMA NEGERI 1 BANTAENG
2014/2015



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kita panjatakan atas kehadirat Allah SWT. Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penulis  mampu menyelesaikan tugas laporan ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan semua pihak yang terlibat atas terselesainya tugas laporan ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca untuk perbaikan laporan di masa yang akan datang.

 Bantaeng, September 2014
           
                             Penulis













DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                                         i
Daftar Isi                                                                                                                   ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                         1
A.    Latar Belakang                                                                                                         1
B.     Rumusan Masalah                                                                                                    1
C.    Tujuan Penelitian                                                                                                      2
D.    Manfaat Penelitian                                                                                                    2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA                                                                               3
BAB III METODE PERCOBAAN                                                                          5
A.    Waktu dan Tempat Penelitian                                                                                 5
B.     Alat dan Bahan                                                                                                         5
C.    Langkah Kerja                                                                                                          5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN                                                                   6
A.    Hasil Penelitian                                                                                                          6
B.     Pembahasan                                                                                                              6
BAB V PENUTUP                                                                                                     9
A.    Kesimpulan                                                                                                                9
B.     Saran                                                                                                                          9

DAFTAR PUSTAKA                                                                                               10




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
        Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. Hal ini bahwa secara struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik makhluk bersel satu maupun bersel banyak. Selain itu, setiap sel melakukuan aktifitas kehidupan (Trijoko, 2005: 4). Sel adalah ruang-ruang kecil yang dibatasi dinding-dinding yang tipis. Orang yang pertama kali melakukkan penelitian sel adalah ROBERT HOOKE (sekitar pertengahan abad ke XVII) dengan menggunakan bantuan mikroskop. Ukuran sel pada umumnya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Bentuk dan ukuran sel bervariasi, bentuk sel biasanya sesuai dengan fungsinya. Sedangkan sel mempunnyai dua fungsi utama, yaitu: 1) sebagai piranti kimiawi yang melakukan proses metabolisme dan 2) sebagai piranti yang menyimpan kode-kode informasi biologis yang akan diturunkan ke dalam anakannya.
        Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki sel sehingga gerakan terbatas. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
        Bawang merah (Allium cepa) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah dan Asia Tenggara. Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin.

B.     Rumusan Masalah
       Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yakni sebagai berikut.
1.      Bagaimna bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati ?
2.      Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah ?
3.      Apa fungsi dari masing – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah ?

C.    Tujuan Penelitian
       Adapun tujuan penelitian ini yakni sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati.
2.      Untuk mengetahui organel - organel yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah.
3.      Untuk mengetahui fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah

D.    Manfaat Penelitian
                   Adapun manfaat penelitian ini adalah kita dapat mengetahui bentuk sel, organel - organel beserta fungsinya pada sel epidermis bawang merah.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.        Sejarah Penemuan Sel
              Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.\Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.

2.        Organel - Organel Sel Tumbuhan.
1.      Dinding Sel, adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah.
2.      Vakuola, merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh  selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi:
a.         Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.
b.         Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya.
c.         Menyimpan sisa- sisa metabolisme.
3.      Plastida, merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan.


































BAB III
METODE PERCOBAAN
A.    Waktu dan Tempat
        Pengamatan Struktur Sel Bawang Merah berlangsung pada :
       Hari / Tanggal       :     Senin, 1 September 2014.
       Tempat                 :     Laboratorium Biologi, SMA Negeri 1 Bantaeng.
 
B.     Alat dan Bahan
1.      Mikroskop
2.      Kaca preparat
3.      Silet
4.      Bawang Merah

C.    Langkah Kerja
      Langkah-langkah pengamatan sel bawang merah yakni sebagai berikut.
1.      Mempersiapkan 1 siung bawang merah.
2.      Menyayat melintang permukaan epidermis bawang merah setipis- tipisnya.
3.      Memindahkan sayatan bawang merah ke kaca preparat.
4.      Kemudian meletakkan kaca preparat di bawah mikroskop.
5.      Mencari sumber cahaya agar permukaan epidermis bawang merah yang akan di amati dapat terlihat dengan jelas.
6.      Mengamati permukaan epidermis bawang merah di mikroskop lalu menggambar hasil pengamatan.















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.       Hasil Penelitian
       Adapun hasil penelitian yang telah di lakukan yakni sebagai berikut.


                                    



B.       Pembahasan
       Sel epidermis bawang merah yang telah diamati berbentuk pipih dan tersusun rapat serta rapi. Sel epidermis bawang merah memiliki warna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.
       Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :
1.         Dinding Sel
2.         Jaringan Epidermis
3.         Nukleus
4.         Membran sel
5.         Sklereid
       Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah sebagai berikut.

1.                           Dinding Sel
       Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya  pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein
2.                          Jaringan Epidermis
            Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus  jaringan  epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.

3.      Nukleus ( Inti Sel ),
            Nukleus merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut.
a.    Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel
b.    Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA
c.    Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
d.   Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).

4.      Membran inti
       Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.
       Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
       Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).


5.      Sklereid
       Sklereid merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara sel- sel lain.

       































BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
              Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, dapat disimpulkan sebagai berikut.
       Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
                 Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
*               Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
*              Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus  jaringan  epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
*                 Nukleus adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
*                 Membran Inti  yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.
*                 Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel

B.     Saran
                   Dalam melakukan sebuah penelitian kita harus mempunyai rasa keseriusan yang tinggi dan teliti dalam mengamati suatu objek untuk mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal.


0 komentar: