Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang akan kita dustakan?
Jika kalian penasaran dengan ekspresi saya sekarang ini, bayangkan seseorang berada di alam yang luas, merasakan hembusan angin yang sejuk menerpa dirinya, kemudian memandang ke atas, dia kemudian menutup matanya,menghirup nafas dengan dalam, lalu menghembuskannya,dan mengucapkan kalimat yang tak henti-hentinya "alhamdulillahi rabbil alamin". Tenang dan sangat merasa diberkahi oleh sang pencipta. Menyadari segala nikmat Tuhannya yang tak pernah bisa dihitung olehnya, hingga akhirnya ia mengeluarkan air mata, tanpa sadar mengalir di pipinya.
Ya, seperti demikian. Perasaannya begitu terharu menerima kenyataan hidup hingga berada di titik ini. Sungguh, sangat indah sekali cara Tuhan membawa dirinya merasakan nikmat yang tak terkira.
Jika kalian bertanya-tanya, nikmat apa yang saya terima, saya hanya ingin mengatakan bahwa nikmat tersebut adalah sesuatu yang sering tidak disadari sebagai sebuah nikmat. Sering terlupa untuk disyukuri.
Seperti adanya struktur tubuh yang lengkap. Berfungsi dengan baik. Terutama otak dan hati. Kemampuan untuk bisa makan dengan baik, keamanan diri. Lalu memiliki keluarga, mendapatkan akses untuk mencari informasi lebih banyak, kemampuan untuk belajar lebih banyak, benda umum yang banyak dimiliki orang, laptop dan hape, memiliki al-quran, buku-buku bacaan, benda-benda kebutuhan sehari-hari mulai dari sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Memiliki teman. Kesehatan yang baik. Waktu luang. Kemampuan untuk beribadah. Memiliki masalah hidup.
Beberapa orang mungkin ada yang tidak sama dengan apa yang telah disebutkan. Ada yang lebih banyak lagi nikmatnya. Telah memiliki pekerjaan. Telah diberi karunia pasangan, karunia anak, karunia menjalin keluarga baru. Dan banyak pula mungkin, nikmat yang disebutkan diatas tidak sama persis seperti demikian, namun di lain sisi, mendapatkan hal yang berbeda dan unik.
Begitu besar nikmat Allah. Begitu besarnya. Satu nikmat yang menjadikan apa yang kita miliki dapat kita hargai sepenuh hati adalah NIKMAT KESADARAN, NIKMAT MENDAPATKAN PEMAHAMAN UNTUK BERSYUKUR DENGAN APA YANG KITA PUNYA.
Juga terhadap kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, semua adalah nikmat. Kenapa saya sebutkan bahwa memiliki masalah adalah nikmat, karena dengan masalah kita bisa bertumbuh. Kita bisa lebih banyak belajar. Mungkin ada banyak hal yang pernah terjadi di masa lalu, pun masa di titik saat ini. Baik kesalahan yang disadari atau kekhilafan, semua itu bisa menjadikan dorongan bagi diri kita untuk lebih banyak melakukan perbaikan dan meningkatkan cara kita untuk menjadikan hidup lebih baik. Karena jika kita tak pernah merasa punya kesalahan, boleh jadi kita berada dalam kondisi yang statis alias monoton, yang mana boleh jadi kondisi itu adalah kondisi yang salah.
Oleh karena itu, setiap hari, setiap setelah melaksanakan shalat fardhu, doa yang tidak boleh hilang dalam munajat kita kepadaNya adalah memohon petunjuk atau bimbingan Allah menuju jalan yang lurus, jalan yang benar. Satu doa ini adalah penting setelah doa memohon ampunan karena kita tidak pernah tahu perbuatan mana yang kita lakukan dan menimbulkan dosa dan doa kepada orangtua sebagai salah satu bentuk bakti kepadanya.
Allah akan berikan keajaibannya ketika kita senantiasa menjadi hamba yang memohon untuk diberi kekuatan untuk mendapatkan jalan yang lurus. Dengan cara-cara yang tak kita duga. Allah akan selalu memberi kasih sayang kepada hamba-hamba yang senantiasa mengingat-Nya, dalam keadaan senang maupun susah.
Sungguh, nikmat mana lagi yang akan kita dustakan? Segala yang kita nikmati hari ini dalam hidup adalah rezeki dari sang pemilik kehidupan.
Betapa begitu terharunya ketika begitu banyak yang terjadi dalam hidup, baik yang awalnya dirasa menyedihkan maupun awalannya menyenangkan, kemudian terdapat sisi-sisi pembelajaran di dalamnya. Yang mana, atas kesadaran diri yang kita punya (atas izin Allah), menjadi sebuah sinyal bagi diri kita untuk melanjutkan hidup dengan lebih baik.
Ketika kita mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah misalnya, yang mana sebelumnya kita begitu bingung ingin mendapatkan pengetahuan dari mana dalam menuntaskan satu persoalan yang kita alami tersebut, lalu didatangkanlah peristiwa atau kejadian yang tidak kita duga. Dari kejadian itu memberikan kita sebuah petunjuk untuk menyelesaikan problem yang kita dapat. Sungguh, jika kita adalah orang-orang yang senantiasa berpikir dan memiliki hati nurani, maka tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri hal demikian dan merasakan sebagai satu nikmat besar yang telah diberikan Allah kepada kita.
Membicarakan nikmat Tuhan tak pernah bisa sesingkat yang kita tulis,dan kedalamannya tak pernah bisa diungkap secara gamblang baik secara lisan maupun tulisan. Adapun yang bisa kita tulis hanya sepercik dari apa yang kita dapat. Yang bisa kita lisankan, hanya seperti setetes air di lautan. Maka dari itu, tak ada alasan sedikit pun untuk tak mengucap syukur di setiap waktu atas nikmat yang Tuhan berikan di dalam hidup kita.
Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan.
Terima kasih atas kasih sayang Allah.

0 komentar:
Posting Komentar