Nahkoda Baru Pejuang
Ikatan
(Wattunnami)
Dalam memilih wadah pengembangan diri (baca:organisasi) kita tidak hanya
berfokus pada pencarian keuntungan untuk diri sendiri, namun bagaimana kita bisa
memberi sumbangsi sebagai nilai balas jasa dari organisasi yang diikuti.
Bagaimana pendapat sahabat? Sudah harus seperti itu bukan? Kita memang seharusnya
punya kontribusi dari apa yang selama ini didapatkan di organisasi.
Walau pada awalnya niat bergabung hanya untuk mencari peruntungan pada diri
sendiri, tanpa memikirkan apa yang akan diberikan pada wadah tempat membekali
diri, rasanya itu adalah hal wajar bagi mereka yang bergelar sebagai pemula
dalam mengarungi samudera organisasi.
Ada pepatah yang mengatakan;
“Jika kau ingin membesarkan
namamu, maka besarkanlah lembagamu”
So? Pepatah itu menyampaikan makna bahwa berorganisasi bukan hanya peruntungan
untuk dirimu sendiri, namun bagaimana pengabdian yang bisa kita beri.
------
Kemarin, satu periode kepemimpinan “Pimpinan
Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar” telah menyelesaikan
tugasnya dalam mengemban amanah selama tahun 2017-2018. Tiga hari yang tercipta untuk pembahasan satu periode yang lalu dan satu
periode yang akan datang. Cukup alot
penyelesaiannya.
Menjadi orang yang ditakdirkan sebagai pelakon gerakan kepemimpinan adalah
satu hal yang tidak mudah adanya. Itu sudah pasti dan terakui. Namun setiap amanah
yang diberikan tak semestinya membawa langkah kaki untuk berhenti bergerak
mengingat esensi amanah yang harus dijalankan. Teman-teman sejawat yang menjadi
rekan kerja menjadi salah satu alasan kita menjadi kuat untuk menjalankan. Dan ditambahkan dengan
firman Allah yang lebih menguatkan.
Manusia adalah makhluk
terbaik diantara makhluk lain yang diciptakan oleh Tuhan. (Ali-Imran:110)
Manusia adalah “khalifatul
ardi” (pemimpin di bumi) yang dimandat langsung oleh Tuhan. (Al-baqarah:30)
Sudah menjadi
kodrat manusia untuk menjadi pemimpin. Sudah menjadi konsekuensi bagi manusia
yang harus mereka jalani akan eksistensi dirinya di dunia ini. Setidak-tidaknya,
pemimpin bagi diri mereka sendiri. Dan semaksimalnya menjadi pemimpin bagi
banyak orang menurut amanah yang diberi.
Cerita hari kemarin;
Dari menjadi
anggota perencana hingga termasuk 13 anggota terpilih yang akan mengemban satu
periode yang akan datang menjadi kejutan yang cukup luar biasa. Lagi-lagi
pelajaran berharga kembali didapatkan.
Mendapatkan dukungan
yang tulus dari banyak kawan, tak sedikit juga dari para kakanda, penghargaan
dari adinda-adinda, adalah sebuah bentuk kenikmatan yang memiliki nilai tinggi
kesyukurannya. Diluar dari lingkup keluarga.
Dikelilingi oleh orang-orang
baik yang mengasihimu merupakan salah satu nikmat hakiki di dalam hidup.
Jangan
pernah berhenti bersyukur.
Walau adapula
orang-orang yang tidak menyukai, ibarat ditabur warna gelap bersamaan mereka
yang memberi warna terang, tidak menjadi penghalang untuk melayu apalagi mati
untuk mengembangkan keberadaan. Sudah menjadi kodrat yang harus dipahami
tentang adanya manis pahit, suka duka, gelap terang, disukai maupun tak disukai
disatu tempat yang dijalani. Bumi secara umum dan di satu lingkup lebih kecil
semisal organisasi secara terkhusus.
---
Mesin sudah dinyalakan. Namun
masih berjalan di tempat. Karena kapal masih mempersiapkan perlengkapan
keberangkatan. Masih dalam pengaturan strategi perjalanan. Semoga kapal dapat berlayar
menurut tujuan yang diharapkan. Para pelakon yang mendapat mandat sebagai penggerak dapat bersinergi sesuai harapan yang dicita-citakan.
Semangat para
pejuang.
Semangat berproses. Jangan berhenti
berjuang.
Selamat menikmati hari-hari
penuh aksi.
PIKOM IMM FKIP UNISMUH MAKASSAR 2018-2019.
(Sumber gambar : grup WhatsApp)

0 komentar:
Posting Komentar