Sabtu, 20 Agustus 2016

My Boy And People Who Love Him



Namanya ABDI KARIM AT-THARIQ. You can call him ABDI. Lahir 06 Mei 2013. Usianya sudah 3 tahun lewat beberapa bulan, hihi. Wajahnya lucu, kelakuannya apalagii, wkwk. I love him so much, his very funny to me. Btw, aku rindu dengannya:( . Dia serumah dengan nenek, kakek, dan tante di kabupaten seberang. Sejak usianya hampir 2 tahun, dia mulai berpindah tempat tinggal. Dia tidak lagi serumah dengan ibu bapakku. Ada alasan tertentu dari mereka sehingga mereka membiarkan anak ke-empatnya di asuh oleh tanteku. Nenek kakekku yang tinggal bersama tante merasa senang dengan keadaan itu, meskipun Abdi pada awalnya suka nangis ingin pulang, tapi lambat laun ia bisa menyesuai dengan keadaan dan sepertinya sudah bisa ‘menerima’ keadaannya. I hope you always smiling Abdi and you always feeling happy with them. I'm very hope.

Bersama mereka ( nenek, kakek, dan tante ) Abdi sangat mendapatkan perlakuan yang baik. Abdi begitu disayang. Berhubung sebelumnya tidak pernah ada anak yang tinggal bersama mereka, of course mereka merasa senang dengan kehadiran seorang manusia kecil yang melengkapi hari-hari mereka. Katanya, suasana rumah menjadi sedikit lebih hidup. Ada yang gangguin nenek waktu lagi masak. Ada yang bikin tante repot kalo lagi menjahit.Ada yang bisa kakek nasehatin kalo Abdi nakal. Haha. Meskipun seperti itu, kehadiran Abdi pasti menjadi suatu kesyukuran bagi mereka. Aku bisa melihat dari raut wajah mereka ketika mereka sedang membicarakan seorang ABDI. Aku selalu tertawa ketika mendengar cerita kelakuan-kelakuan Abdi yang menggemaskan. Tapi tak jarang Abdi juga memberi begitu banyak rasa jengkel. Sangat sangat menjengkelkan. Namun meski begitu, selalu saja pada akhirnya Abdi kembali disayang. Walau Abdi selalu tak mengerti dinasehati. Bak seorang anak raja, dia selalu mendapat perlakuan yang mengenakkan. Hampir semua kemauannya dipenuhi. Waaah, enaknya hidupmu Abdi. Sayang pikiranmu masih terlalu sempit menyadari perlakuan baik dari mereka. Mereka begitu menyayangmu, tetapi kau kadang tak menghargai hal itu. Malah terkadang membuat fisik mereka kau sakiti. Walau kau manusia kecil yang masih belum mengerti dengan berbagai perlakuan yang kadang tak mengenakkan kau berikan ke mereka, meski mereka selalu merasa maklum dengan hal itu namun aku yang melihatnya terkadang merasa sedih yang notabene-nya sebagai saudaramu, haha :’D . Bagiku kau begitu lucu dan juga amat menjengkelkan. Kau beri kelucuan kepadaku dan kejengkelan itu datang dari kau yang memberikan kejengkelan pada mereka. 

I love you when you have a good attitude with them. I very love you if you can do it. Kau bukan anak nakal, tetapi sekali nakal, kau sangat nakal. Kau kadang begitu menyusahkan. Lihat, mereka sudah renta. Mereka sangat senang dengan tawa renyahmu, Abdi. Tante pun demikian. Mereka bahagia ketika kau berbahagia dengan mereka. Dan aku, pasti lebih bahagia ketika melihatmu seperti itu. Kau saudara dan teman yang menyenangkan. Padaku kau tak pernah memberikan kekesalan secara langsung. Kau selalu saja baik padaku, kau selalu saja tak ingin aku pergi darimu ketika aku berada di dekatmu. Kau begitu menyayangku,haha. Seperti 6 hari yang lalu, di sela liburku yang kusisihkan untuk kuhabiskan di rumah mereka bersamamu, waktu-waktumu denganku selalu saja di isi dengan tawa. Kau selalu ingin berada didekatku. Menjadi teman bermainmu. Mengikuti tingkahmu, atau kau yang mengikuti tingkahku,haha. Kau bahkan membiarkan dirimu tidur di papan rumah karena tak mendapat bagian tempat tidur dari tempat tidurku demi untuk tidur di dekatku. Sekali waktu itu, aku mengusap kepalamu. Dan sekarang aku terenyuh. Ketahuilah, kau saudara yang lebih kusayang. Terlebih kau yang bersama mereka yang sangat menyayangi kita , nenek dan kakek dan juga tante, sayangku begitu banyak ke kalian. Adalah harta yang paling berharga di dunia. Tentunya  mama, bapak, dan saudara kita yang lain juga yang termasuk. 

Berpikir, kemudian menerjemahkan dalam tulisan diikuti oleh iringan air dari mata kutuliskan ini untuk kuabadikan menjadi rekam jejak dalam kenangan untuk kau ketahui di hari nanti, saudara. Ketika kau telah berumur sepertiku dan mampu berpikir bijak. 

Saat itu umurku sudah berapa yah, Abdi? Haha. 



( Abdiiiii <3 )

                                             

( Nenek-kakek^^ . Kurang foto tante:} )


0 komentar: