Sesuatu itu menghampirinya. Dia mungkin telah menolaknya dengan halus. Karena dia takut dengan dirinya sendiri jika membuat orang lain berharap kepadanya. Dia takut ada balasan yang sama kepada dirinya. Dia tidak ingin melakukan sesuatu kepada orang lain apa yang tak ingin dia rasakan.
Apakah ada orang yang ingin merasakan diberi pengharapan lantas sebenarnya dirinya hanya jadi yang kedua?
Tidak bukan?
Berikan keberanian untuk diri dalam memilih. Cukup satu. Dan dia pun menguatkan hatinya. Bahwa pilihannya adalah sesuatu yang benar yang ia harapkan, bukan pilihan yang akan membuat orang lain bisa menjadi tersakiti nantinya .
Ini soalan serius. Jika seseorang mempermainkan perkara hati, semesta tidak akan ikut diam untuk membalas apa yang sama dengan yang kita lakukan.
Jadi dia pun melakukan yang terbaik menurutnya. Memberanikan dirinya untuk meninggikan kejujuran. Jujur terhadap hatinya. Dan untuk menyelamatkan perasaan orang lain dari badai kecewa. Lalu dia pun berusaha untuk lapang dengan keputusannya.
0 komentar:
Posting Komentar