Selasa, 06 Februari 2018

Kalian adalah Hadiah, Hidupku adalah Ucapan Terima Kasih.


Ini adalah ceritaku pada Senin, 05 Februari 2018.

"Setelah turun dari kendaraan sewa yang kutumpangi dari wilayah rutinitasku, kini aku berjalan menuju tempat yang kunamai surgaku, surga duniaku. *Rumahku yang ada di kampung*. Aku lalu menemui dia yang sedang bercengkerama dengan seseorang dalam genggaman benda kecil (baca: handphone) di teras rumah pada malam itu, orang yang selalu memberikan nafkah dalam keluargaku; Bapakku<3. Kulihat dia tersenyum padaku, aku senang melihat dia segera menyambutku(:     
   
Kubuka pintu, kususuri jalan menuju ruang tengah. Orang-orang rumah bersuka cita menyambut kedatanganku. Alhamdulillah. Aku masih dilingkupi oleh orang-orang yang senantiasa menanti kehadiranku, menyayangi diriku. Mataku tertuju pada sesosok wanita yang sedang berbaring di sebuah kasur lusuh dan dengan muka yang berusaha terlihat senang melihatku meski pada keadaannya kulihat dia begitu terbebani dengan kondisinya sendiri.

MAMA. Dia sedang berjuang dalam pemulihan diri atas operasi ketiga yang telah dia jalani. Mengetahui bahwa dirinya sedang sakit adalah luka yang tersembur pada sebagian perasaan ini. Sedih membersamai hati, namun aku cukup pantas merasa lebih senang karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengannya pada saat ini. Semoga sang Pencipta memberikannya keajaiban agar dirinya segera diberi kesembuhan, dan mudah-mudahan usianya dipanjangkan dan mendapat keberkahan. Aamiin.

Meski kutahu usia telah ditentukan ketetapannya oleh yang Mahakuasa, namun berdoa untuk usia yang dipanjangkan kepada orangtua adalah keharusan yang kurasa wajib lakukan. Kenapa? Agar kebahagiaan dan kebanggaan mampu selalu aku berikan, dalam jangka waktu yang panjang. Balas jasa dari seorang anak yang meski kutahu itu tak akan mampu membayar semuanya. Namun setidak-tidaknya, aku mampu memberinya sebesar yang kuharapkan.
Kemudian, aku berjalan menuju tempat peristirahatan yang paling menyenangkan; kamar kecilku. Aku berbaring lalu aku menengok ke dinding sebelah kanan, kudapati sebuah tulisan panjang yang isinya seperti ini.

“Anak-anakku yang tersayang! Jangan takut dengan orangtua atau siapapun, tapi takutlah kepada Allah. Dan yakin bahwa Allah selalu ada melihat dan mengawasi dalam setiap langkahmu. Jadilah anak yang baik dan jagalah nama baik keluarga. Jangan sampai tercoreng muka orangtua karena perbuatanmu. Mama tak berharap apa-apa darimu kecuali kebaikan dan ketulusan hatimu menjadi anak yang berakhlak mulia dan berbakti kepada kedua orangtua. Semoga kelak, bisa menjadi penolongku di alam keabadian. Aamiin.

Mama, mencintai kalian semua”

Betapa tidak, air mataku mengucur secara perlahan lalu menjadi deras, kubayangkan perasaan mama saat menuliskan tulisan ini. Sedih sekali. Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang akan kudustakan? Dia adalah salah satu orang yang senantiasa mengingatkan tentang kuasa sang Ilahi. Mengajarkan hal-hal tentang-Nya agar selalu mendekatkan diri. Mulia sekali orang yang kupanggil “Mama” ini. Dan begitu bersyukurnya aku diberi orang semulia dirinya. Alhamdulillah. Dialah alasan mengapa aku bisa menjadi tegar dan selalu berusaha untuk menjadi kuat dalam segala hambatan yang kutemui dalam hidup yang kujalani.

Terima kasih. Atas setiap pemberian yang telah dilimpahkan dalam hidup ini. Atas banyaknya bahagia yang tercipta dan sedih yang tak pula sedikit. Aku tersadar akan pelajaran hidup yang cukup sarat kudapati.

Semoga selalu mampu untuk menjadi bersyukur dan bersabar atas setiap peristiwa yang hadir.

Karena hidup adalah waktu-waktu yang harus selalu disyukuri.

Image result for gambar kata syukur tumblr



Sedikit berbagi pengetahuan:

Bila mendapat kesenangan ucapkan : Alhamdulillah alladzi, bini’matihi tatimmusshalihat (Segala puji bagi Allah, dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna)

Bila mendapat hal yang kurang disukai ucapkan : Alhamdulillah ala kulli hal (Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan)

*Semoga bermanfaat.

0 komentar: