Minggu, 12 April 2015

Sejarah Palang Merah Internasional

Pada tanggal 24 Juni 1859 terjadi pertempuran antara Prancis dan Austria yang berlangsung di dataran rendah Italia bernama Solverino. Pertempuran tersebut melibatkan 320.000 prajurit, dan 36.000 di antaranya menderita luka-luka bahkan kehilangan nyawa. Pada hari yang sama, seorang pemuda Swiss, John Henry Dunant, berada di Solverino dalam rangka menjumpai Kaisar Prancis, Napoleon III. Saat perjalanan menuju kediaman Kaisar, Henry Dunant dan rombongannya terhalang oleh pertempuran tersebut. Banyak prajurit terluka bergelimpangan, tak ada satu pun aksi pertolongan. Tergerak oleh pemandangan perang yang mengerikan, korban berjatuhan di mana-mana, maka dengan segera Henry Dunant beserta penduduk setempat membentuk rumah sakit lapang sederhana, mengumpulkan kain tinen pembalut luka, dan menyediakan obat-obatan. Ia pun membatalkan kunjungannya ke kediaman Kaisar, seusai perang ia segera kembali ke Swiss. Di Swiss, ia pun menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul “Un Souvenir de Solverino” ( Memory of Solverino / Kenangan Solverino ). Buku yang menggambarkan betapa kejamnya peperangan dan pengalaman membantu korban tersebut menggemparkan Eropa. Mereka terkenal sebagai Komite Lima yang bertugas sebagai wadah relawan pemberi pertolongan pada peperangan. Kelima anggota tersebut adalah:

1. John Henry Dunant
2. Jendral Guallaume Henry Dufour
3. Dr. Theodore Mounier
4. Dr. Gustave Moynier
5. Dr. Louis Appia

Komite tersebut meluas dan berkembang hingga saat ini terkenal sebagai ICRC ( International Committee of the Red Cross ). Dan ditetapkan pula tanggal 8 Mei 1863 sebagai Hari Palang Merah Internasional, yang mana tanggakl 8 Mei merupakan tanggal kelahiran John Hendry Dunant.
Beberapa Negara turut serta membentuk organisasi Palang Merah di bawah naungan ICRC. Namun, tidak hanya lambang Palang Merah yang dipakai. Kerajaan Ottoman ( Turki ) mengusulkan bagi Negara-negara Islam memakai tanda Bulan Sabit Merah.


0 komentar: